Segokil Ini ASUS Zenbook S14 OLED 3K, Tipis dan Baterai Gede!
ASUS Zenbook S14 OLED menjadi salah satu laptop yang paling ditunggu di tahun ini.
Bukan hanya karena desain tipisnya yang premium, tetapi juga karena prosesor baru yang dibawanya: Intel Core Ultra 7 Series 2 alias Intel Lunar Lake.
Laptop ini sempat menimbulkan hype besar sejak pertama kali diperkenalkan di ajang Computex.
Janji baterai awet, performa efisien, hingga dukungan penuh aplikasi Windows membuat banyak orang penasaran.
Begitu akhirnya masuk ke pasar Indonesia, ekspektasi langsung tinggi.
Apakah benar laptop ini bisa menjadi solusi ideal untuk pekerja mobile, pelajar, dan pengguna kantoran yang butuh daya tahan sekaligus performa?
Desain yang Tipis dan Premium

Zenbook S14 OLED hadir dengan desain super tipis hanya 1,1 cm saat tertutup.
Bobotnya juga ringan, hanya 1,2 kg, membuatnya nyaman dibawa ke mana saja.
Material bodinya menggunakan seraluminum, hasil kombinasi aluminium dengan komponen keramik.
Hasilnya adalah tekstur unik, terasa premium, dan tetap kuat serta durable.
Meski ringan dan tipis, nuansa mewah langsung terasa saat pertama kali disentuh.
ASUS jelas ingin menjaga identitas Zenbook sebagai seri premium dengan desain yang niat.
Layar OLED yang Memanjakan Mata

Laptop ini membawa layar 14 inci dengan resolusi 3K.
Panelnya sudah menggunakan Lumina OLED andalan ASUS.
Kualitasnya luar biasa: warna tajam, kontras tinggi, dan mendukung berbagai color gamut di atas 90%.
sRGB, AdobeRGB, P3, hingga NTSC semuanya tercakup dengan baik.
Refresh rate 120Hz membuat pergerakan visual terasa mulus.
Brightness mencapai 400 nits standar dan bisa tembus 500 nits di peak brightness.
Tak hanya itu, layar ini juga touchscreen.
Fitur ini membuat penggunaan jadi lebih fleksibel, terutama untuk kebutuhan presentasi atau editing ringan.
Sertifikasi yang melekat juga banyak: Pantone Validated, VESA HDR, TUV Rheinland Low Blue Light, hingga SGS Low Blue Light.
Dengan kata lain, layar Zenbook S14 OLED bukan hanya cantik, tapi juga aman untuk mata.
Audio yang Jernih
Sistem audionya ditangani oleh Harman Kardon dengan dukungan Dolby Atmos.
Total ada empat speaker yang tersebar di bagian bawah laptop.
Suara yang dihasilkan terasa jernih dengan separasi jelas.
Bass juga cukup terasa meski ukuran laptop tipis.
Uniknya, bagian atas keyboard punya pola lubang mirip speaker.
Namun ternyata itu adalah ventilasi cooling dengan ribuan lubang hasil pemrosesan CNC.
ASUS bahkan menghitung lubangnya sampai ribuan dengan presisi.
Hal kecil ini menunjukkan detail desain yang serius.
Baterai: Uji Ketahanan Sehari Penuh
Bagian paling menarik dari Zenbook S14 OLED ada pada daya tahannya.
Prosesor Intel Lunar Lake memang diklaim sangat irit.
Dalam uji coba sederhana dengan streaming YouTube non-stop, laptop ini bisa bertahan 14-15 jam.
Itu artinya hampir dua kali jam kerja normal.
Untuk penggunaan lebih realistis, dilakukan tes PCMark Battery Test.
Hasilnya 10 jam 25 menit dalam mode balance, simulasi kerja kantoran.
Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, perbedaan terasa signifikan.
Lunar Lake mampu memberikan daya tahan hampir dua kali lipat lebih lama.
Memang klaim 27 jam dari ASUS terasa berlebihan.
Namun realitanya, belasan jam pemakaian nyata sudah sangat memuaskan.
Performa Sehari-hari
Lunar Lake unggul di efisiensi daya, namun bagaimana dengan performa?
Untuk single-core, performanya kencang dan mampu melahap aplikasi harian dengan lancar.
Browser, Office, musik, hingga sebagian besar game kasual bisa berjalan normal.
Tidak ada kendala berarti.
Namun di sisi multi-core, performanya lebih terbatas.
Skor Cinebench R20 hanya 3800-an, kalah jauh dari Meteor Lake yang mencapai 5300-an.
Hal ini wajar karena Lunar Lake tidak dibekali hyperthreading.
Sehingga untuk pekerjaan berat seperti rendering 3D atau simulasi, laptop ini bukan pilihan utama.
Zenbook S14 OLED jelas lebih ditujukan untuk mobilitas dan pekerjaan ringan-menengah.
Kalau kebutuhan utama adalah multi-core, lebih baik mencari seri lain.
Gaming Masih Bisa Diandalkan
Meski bukan laptop gaming, Zenbook S14 OLED masih bisa dipakai untuk bermain.
GPU terintegrasi XE2 cukup bertenaga untuk setting rendah hingga menengah.
Game-game berat seperti Wukong masih bisa berjalan di 59 fps.
Sementara Hogwarts bisa dimainkan di resolusi 720p dengan kisaran 50-80 fps.
Untuk game kompetitif ringan atau casual gaming, performanya sudah lebih dari cukup.
Tidak perlu takut laptop cepat panas atau baterai boros.
Fitur AI Modern

Laptop ini juga sudah masuk kategori Co-Pilot+ PC.
Dengan performa NPU mencapai 47 TOPS, berbagai fitur AI bisa berjalan lancar.
Ada shortcut khusus ke Co-Pilot, memudahkan akses langsung.
Pengguna bisa bertanya, mencari ide, atau mengatur workflow lebih cepat.
Fitur Co-Creator di Paint memungkinkan membuat gambar hanya dari teks.
Story Cube hadir sebagai manajemen galeri ala smartphone, lengkap dengan timeline dan face recognition.
Fitur lain seperti Live Caption, AI Noise Cancelling, dan Windows Studio Effect juga tersedia.
Semua ini membuat Zenbook S14 OLED terasa modern dan future-ready.
Keyboard, Trackpad, dan Port
Mengetik di keyboard Zenbook S14 OLED terasa nyaman meski tipis.
Key travel cukup empuk dan responsif.
Trackpad dibuat sangat lebar hingga hampir menutupi area bawah.
Ada fitur unik: swipe kanan untuk brightness, swipe kiri untuk volume.
Port yang tersedia juga cukup lengkap untuk ukuran laptop tipis.
Ada HDMI 2.1, dua port USB-C Thunderbolt 4, USB-A 3.2 Gen 2, serta audio jack combo.
Tidak ada kompromi berarti meski desain super tipis.
Kamera dan Mikrofon
Webcam laptop ini mendukung perekaman hingga 1080p 60 fps.
Kualitasnya cukup tinggi untuk kebutuhan meeting online.
Mikrofonnya juga didukung fitur AI Noise Cancelling.
Hasilnya, suara lebih bersih tanpa gangguan bising sekitar.
Sayangnya tidak ada shutter fisik untuk menutup kamera.
Namun ada tombol keyboard untuk menonaktifkannya.
Spesifikasi Teknis
Varian yang tersedia di Indonesia menggunakan Intel Core Ultra 7 258V.
Dipasangkan dengan RAM 32GB LPDDR5X berkecepatan 8533MHz.

Penyimpanannya menggunakan SSD kencang dengan kapasitas besar.
Spesifikasi ini memastikan performa tetap cepat meski digunakan multitasking berat.
Dengan konfigurasi tersebut, laptop ini jelas berada di kelas premium.
Bahkan RAM-nya sudah tidak bisa di-upgrade karena menyatu dengan prosesor.
Harga dan Posisi Pasar
Zenbook S14 OLED dijual di angka 27 juta rupiah.
Harga ini menempatkannya sebagai laptop premium kelas atas.
Apakah sepadan?
Jika melihat build quality, layar, baterai, dan fitur AI, jawabannya ya.
Namun tentu harga tinggi membuatnya bukan laptop untuk semua orang.
ASUS kemungkinan akan menghadirkan varian lebih terjangkau di seri VivoBook.
Untuk saat ini, Zenbook S14 OLED menjadi pintu masuk pertama Lunar Lake di Indonesia.
ASUS jelas ingin memulai dengan kesan maksimal.
Kesimpulan
ASUS Zenbook S14 OLED dengan prosesor Intel Lunar Lake menawarkan kombinasi unik.
Desain tipis dan ringan, layar mewah, baterai awet, serta fitur AI modern.
Performa harian sangat memuaskan, meski kemampuan multi-core terbatas.
Laptop ini bukan untuk rendering berat, tapi sangat cocok untuk pekerja mobile.
Dengan harga premium, Zenbook S14 OLED ditujukan untuk mereka yang ingin laptop stylish, awet baterai, dan serba lengkap.
Jika kebutuhan utama adalah mobilitas dan kenyamanan, laptop ini layak dipertimbangkan.
Namun bagi pengguna yang lebih fokus ke performa multi-core, ada opsi lain di luar Lunar Lake.
Setidaknya, kehadiran laptop ini menunjukkan bahwa Intel berhasil membuat lompatan besar dalam efisiensi daya.
Zenbook S14 OLED bukan hanya laptop tipis biasa.
Ia adalah simbol era baru laptop Windows yang tahan lama, ringan, dan tetap bertenaga.
Posting Komentar untuk "Segokil Ini ASUS Zenbook S14 OLED 3K, Tipis dan Baterai Gede!"
Posting Komentar